Senin, 13 Januari 2020

Kebimbangan, Kesepian, dan Ketakutan


MAKALAH
“ KEBIMBANGAN, KESEPIAN, dan KETAKUTAN”



DISUSUN OLEH:
WAHYUNI NUR RAHMA
1IA21 / 56419561



TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITA GUNADARMA
2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Menurut Stephen Covey, kebimbangan adalah pengkhianat kita yang sering kali membuat kita kehilangan peluang menang karena takut mencoba. Kebimbangan juga sering dikatakan sebagai keragu – raguan yang seseorang timbulkan pada saat dihadapkan pada pilihan, dan pada umumnya seseorang yang berada dalam kebimbangan atau kragu – raguan akan menanyakan kepada orang lain bagaimana cara menyelesaikan masalah yang ia hadapi.
Kesepian atau Loneliness adalah suatu keadaan mental dan emosional manusia yang ditandai dengan meras sendiri tanpa ada orang lain, merasakan kehampaan dalam dirinya, merasakan kesunyian, terisolasi tidak memiliki teman atau seseorang yang dapat memahami keadaannya, perasaannya. Dan keadaan itu mengakibatkan terhambatnya hubungan social yang dimiliki seseorang.
Menurut Doktor Tony Whitehad, dalam bukunya yang berjudul “Fears and Phobias” takut adalah sesuatu yang agak kompleks, didalamnya terdapat suatu perasaan emosional dan sejumlah perasaan jasmaniah. Ketakutan sendiri dapat menyebabkan seseorang tidak dapat bersosialisasi terhadap dunia luar karena memiliki ketakutan sendiri atau rasa tidak ingin meninggalkan zona nyaman yang ia punya karena ada pikiran bahwa keadaan akan semakin memburuk apabila iya meninggalkan kebiasaan yang ia lakukan biasanya dan bias saja orang tersebut tidak akan maju dan akan diam ditempat sedangkan temannya sudah jauh melangkah.

1.2. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1.     Apakah pengertian dari kebimbangan, kesepian, dan ketakutan?
2.     Apa saja sebab dari ketakutan?
3.     Pengertian kegagalan adalah?

1.3. Maksud dan Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa – apa saja pengertian dan sebab dari topik yang kita bahas diatas.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Pengertian Kebimbangan
            Kebimbangan berasal dari kata Bimbang. Bimbangan sendiri berarti kurang percaya diri, ragu – ragu, dan bimbang juga dapat diartikan sebagai cemas, serta berganti – ganti atau bergantian. Sedangkan kebimbangan adalah perasaan ragu, kecemasan atau kekhawatiran yang dimiliki seseorang saat dihadapkan dengan beberapa pilihan, yang disebabkan oleh banyak hal contohnya takut memilih karna mungkin dapat merugikan diri sendiri atau yang lainnya.
            Bimbang menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah situasi sulit dimana seseorang harus menentukan pilihan antara beberapa pilihan yang sama.
            Dilemma moral menurut Compbell : 1984 adalah kebingunan seseorang dalam menentukan pilihan yang dapat dianggap sebagai jalan keluar yang paling tepat.
            Dilemma social menurut Van. Vugt : 2002 adalah kebimbangan seseorang dalam menempatkan kepentingan dirinya sendiri dengan kepentingan oranglain atau kepentingan bersama.

2.2. Pengertian Kesepian
            Menurut Bruno (2000), kesepian adalah keadaan mental seseorang seperti trauma yang dicirikan dengan munculnya perasaan seperti tidak memiliki teman, kurang bergaul dengan dunia luar, dan terasingkan.
            Menurut Rahman (2013), kesepian adalah perasaan gelisah subjektif yang dirasakan saat hubungan social kehilangan ciri pentingnya baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
            Menurut Santrock (2002), perasaan dimana kita merasa tidak ada seorangpun peduli kepada kita saat kita membutuhkan bantuan atau pertolongannya.

Aspek – aspek kesepian antara lain :
-        Putus asa
-        Tidak sabar dan bosan
-        Mengutuk diri
-        Depresi
Jenis – jenis kesepian menurut Santrock (2002), berdasarkan kondisi social adalah sebagai berikut :
1.     Kesepian emosional
2.     Kesepian social

2.3. Pengertian Ketakutan
            menurut Spielberger ketakutan adalah state anxiety yaitu keadaan emosional sementara pada diri seseorang seperti khawatir secara sadar dan bersifat subjektif, contohnya kekhawatiran saat ingin melakukan tes atau ujian.
            Menurut  Gunarsa (2008), rasa takut dapat timbul karna adanya ancaman, sehingga seseorang akan menghindar dan sebagainya, kecemasan itu dapat timbul karna bahaya dari luar, dan bisa juga bahaya dari diri seseorang, ancaman itu bersifat samar. Bahaya dari dalam dapat timbul bila ada sesuatu hal yang tidak dapat diterima, misalnya pikiran, perasaan, keinginan dan dorongan.
            Rasa takut menurut Ensiklopedi Indonesia (1987) dapat diartikan sebagai suatu fenomena kejiwaan yang bertautan dengan perasaan hati nurani, yang dapat timbul dalam berbagai tingkatan dan dapat disertai dengan gejala-gejala jasmaniah. Dimulai dari perasaan khawatir ringan, kepanikan, sampai dengan kehilangan akal sehat dalam bertindak. Umumnya rasa takut ini dianggap sebagai naluri untuk menyelamatkan diri.






 Penyebab Ketakutan
1.     Fenomena Alam, yaitu peristiwa alam yang dianggap dapat mengancam kelangsungan hidp manusia seperti : bencana alam, wabah penyakit, dll.
2.     Fenomena social, yaitu peristiwa antara hubungan antara manusia satu dengan manusia lainnya yang dianggap dapat mengancam keamanan dan kelangsungan hidup seperti perang, tindakan keriminal, dll.

2.4. Pengertian kegagalan
            Menurut kamus besar bahasa Indonesia kegagalan adalah ketidak berhasilan dan kegagalan juga sering di bilang sebagai keberhasilan yang tertunda. Kegagalan juga dapat diartikan sebagai ketidak berhasilan seseorang mencapai apa yang ia inginkan.














BAB III
PENUTUPAN
3.1. Kesimpunan
Sangat erat kaitannya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan, serta kegagalan. Karena pada hakikatnya semua manusia pernah merasakan semua hal diatas jadi pada dasarnya semua manusia sama dan tidak ada yang membedakan kecuali cara mereka menghadapi masalah yang timbul di hidupnya masing – masing serta bagaimana cara mereka membuat masalah yang mereka hadapi itu menjadi hal yang positif atau negative tergantung pada diri manusia masing – masing.
3.2.Saran
Sebagai manusia yang diberikan akal dan pikiran oleh tuhannya, ketika kita dihadapkan oleh salah satu hal di atas kita dapat menjadikannya pelajaran dan dapat membuatnya menjadi hal yang positif untuk diri kita sendiri dan juga untuk orang lain.

















DAFTAR PUSTAKA
3.     Doktor Tony Whitehad, dalam bukunya yang berjudul “Fears and Phobias”
4.     Compbell 1984 ; dilema moral.
5.     Van. Vugt 2002 ; dilemma social
6.     Baron, R. 2005. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga
7.     Deaux, Dane dan Wrightsman, S. 1993. Social Psychology in the 90’s. California: Wadsworth Publishing Company
8.     Rahman, A.A. 2013. Psikologi Sosial: Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Pengetahuan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers.
9.     Santrock, J.W. 2002. Life Span Development - Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga
10.  Gunarsa . 2008. Pengertian ketakutan
11.  Ensiklopedi Indonesia (1987)
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

pemodelan dan simulasi

  Kuis M14                                                       No. 1                                   No. 2